Dalam berbisnis perkara iklan itu adalah hal yang biasa, tapi jangan dikarenakan ini hal yang biasa
kita membuat atau melakukan iklan sesuka kita tanpa melihat beberapa hal yang
sangat mempengaruhi iklan kita tersebut. Singkatnya jangan sampai boncoslah.
Dalam catatan mas Aditya founder
zuper id Ada 3 Hal yang perlu direnungkan kembali ketika kita iklan kan sebuah
Produk,
1# SIAPA
Siapa "the real target market" kita.
Kesalahan kebanyakan marketer adalah ingin produknya dipromosikan ke semua orang.
Padahal untuk menjangkau sebanyak2nya orang tersebut, butuh Waktu, Energi dan juga biaya (biaya iklan, endorse, biaya staf marketing dll)
Kita harus ingat:
Kita memang harus membuat calon buyer berpikir positif tentang produk kita,
tapi kita tidak harus membuat SEMUA orang tertarik produk kita.
Siapa sebenarnya "Spesific Target Market" kita?
Coba brainstorming kembali dengan Tim Sobat
Contohnya seperti ini:
Sobat saat ini berjualan Gamis,
tidak cukup hanya menargetkan SEMUA Wanita + Muslim
Kurang spesifik...
Yang Jual Gamis banyak, kompetitor Sobat bejibun, Betul?
Persempit lagi, misalnya:
Wanita, Sudah menikah, usia 28-38 tahun, Muslim, Tinggal di Jabodetabek, Gaji suami minimal 5 juta sebulan, Punya anak balita, aktif di acara-acara komunitas / arisan, Pendidikannya minimal S1
Ingat:
Jangan memikirkan target market Sobat diatas berdasarkan interest atau behaviour yang ada di FB Ads
Lupakan dulu hal-hal teknis seperti itu...
explore target market Sobat semaksimal mungkin, se-spesific mungkin.
Produk Sobat ini cocoknya buat siapa?
2# DIMANA
Pikirkan...
Dari hasil "Spesific Target Market" diatas, Sobat bisa TEMUKAN mereka dimana?
Bisa jadi begini, Di kompleks perumahan sebelah, ada komunitas senam, atau komunitas arisan yang dipimpin oleh bu RT.
Komunitasnya aktif ada 200an orang dan hobi belanja.
Nah, dari sini kita bisa menyusun strategi marketing.
Bisa datangin bu RT atau ketua komunitasnya, untuk kerjasama, Bu RT bisa jadi master reseller Sobat.
Dan selanjutnya, Sobat bisa temukan komunitas2 lainnya lagi di sekitar
Jadi... maksud dari bahasan ini:
Promosi kita bukan hanya terbatas pada iklan FB kan
"Jangan paksakan ngiklan social media, jika target market kita sulit dijangkau dengan social media"
1# SIAPA
Siapa "the real target market" kita.
Kesalahan kebanyakan marketer adalah ingin produknya dipromosikan ke semua orang.
Padahal untuk menjangkau sebanyak2nya orang tersebut, butuh Waktu, Energi dan juga biaya (biaya iklan, endorse, biaya staf marketing dll)
Kita harus ingat:
Kita memang harus membuat calon buyer berpikir positif tentang produk kita,
tapi kita tidak harus membuat SEMUA orang tertarik produk kita.
Siapa sebenarnya "Spesific Target Market" kita?
Coba brainstorming kembali dengan Tim Sobat
Contohnya seperti ini:
Sobat saat ini berjualan Gamis,
tidak cukup hanya menargetkan SEMUA Wanita + Muslim
Kurang spesifik...
Yang Jual Gamis banyak, kompetitor Sobat bejibun, Betul?
Persempit lagi, misalnya:
Wanita, Sudah menikah, usia 28-38 tahun, Muslim, Tinggal di Jabodetabek, Gaji suami minimal 5 juta sebulan, Punya anak balita, aktif di acara-acara komunitas / arisan, Pendidikannya minimal S1
Ingat:
Jangan memikirkan target market Sobat diatas berdasarkan interest atau behaviour yang ada di FB Ads
Lupakan dulu hal-hal teknis seperti itu...
explore target market Sobat semaksimal mungkin, se-spesific mungkin.
Produk Sobat ini cocoknya buat siapa?
2# DIMANA
Pikirkan...
Dari hasil "Spesific Target Market" diatas, Sobat bisa TEMUKAN mereka dimana?
Bisa jadi begini, Di kompleks perumahan sebelah, ada komunitas senam, atau komunitas arisan yang dipimpin oleh bu RT.
Komunitasnya aktif ada 200an orang dan hobi belanja.
Nah, dari sini kita bisa menyusun strategi marketing.
Bisa datangin bu RT atau ketua komunitasnya, untuk kerjasama, Bu RT bisa jadi master reseller Sobat.
Dan selanjutnya, Sobat bisa temukan komunitas2 lainnya lagi di sekitar
Jadi... maksud dari bahasan ini:
Promosi kita bukan hanya terbatas pada iklan FB kan
"Jangan paksakan ngiklan social media, jika target market kita sulit dijangkau dengan social media"
Dan sejak brainstorming ini pun,
Akhirnya di salah satu bisnis saya, berhenti Ngiklan di FB, Ngiklan nya jadi di Google Display Network dan Youtube Video stream karena marketnya hanya bisa dijangkau secara tertarget melalui media tersebut
3 # APA
Akhirnya di salah satu bisnis saya, berhenti Ngiklan di FB, Ngiklan nya jadi di Google Display Network dan Youtube Video stream karena marketnya hanya bisa dijangkau secara tertarget melalui media tersebut
3 # APA
Pentingnya menguasai poin nomer 1.
Ketika kita Paham "Siapa target Market kita",
kita bisa menyesuaikan bahasa promosi yang "mereka banget"
Mulai dari packaging produk, bonusnya, bahasa iklan,
hingga sampai merombak tampilan landing page dan web kita.
Karena ini menyangkut Persepsi Produk kita di benak calon customer
Ketika kita Paham "Siapa target Market kita",
kita bisa menyesuaikan bahasa promosi yang "mereka banget"
Mulai dari packaging produk, bonusnya, bahasa iklan,
hingga sampai merombak tampilan landing page dan web kita.
Karena ini menyangkut Persepsi Produk kita di benak calon customer
Contoh kasus: Alkisah ada sebuah
brand detergen yang pertumbuhannya lagi bagus, namun di satu sisi sedang
terancam.
katakanlah ini Brand A. Terancamnya karena ada Brand B dengan harga yang lebih murah. Dia mengusung tagline "Cuci lebih hemat" kemudian ada Brand C yang mengusung tagline "cuci lebih bersih"
Nah posisi Brand A ini terancam banget.
katakanlah ini Brand A. Terancamnya karena ada Brand B dengan harga yang lebih murah. Dia mengusung tagline "Cuci lebih hemat" kemudian ada Brand C yang mengusung tagline "cuci lebih bersih"
Nah posisi Brand A ini terancam banget.
Akhirnya Brand A merubah strateginya
dengan mengusung tagline "Berani Kotor itu Baik"
Brand A berusaha menanamkan ke benak calon pembelinya bahwa
Jangan larang anak Sobat untuk bermain kotor2an karena itu mereka sedang berkreasi... biarkan mereka ber-kotor2an karena kelak kreatifitasnya nanti akan menjadikan mereka jadi Dokter, insinyur, Profesor dll.
Brand A berusaha menanamkan ke benak calon pembelinya bahwa
Jangan larang anak Sobat untuk bermain kotor2an karena itu mereka sedang berkreasi... biarkan mereka ber-kotor2an karena kelak kreatifitasnya nanti akan menjadikan mereka jadi Dokter, insinyur, Profesor dll.
Dan promosi ini ditujukan kepada
Ibu- ibu (dengan spesific banget ibu2 yang bagaimana) dan diiklankan dengan media-media
yang bisa menjangkau spesific target market tersebut.
Dan Akhirnya, Omset Brand A pun meningkat pesat.
Si Ibu tidak lagi memikirkan Hemat buat cuci pakaian, karena si Ibu ingin kelak Anaknya "JADI"
Nah Pelajaran berharga ini, sebenarnya adalah hal yang basic banget dalam sebuah bisnis.
Tapi seringkali kita menyepelekannya. Karena kecanggihan teknologi, kita jadi buru2 ngiklan, berburu strategi-strategi marketing online yang ampuh
Dan Akhirnya, Omset Brand A pun meningkat pesat.
Si Ibu tidak lagi memikirkan Hemat buat cuci pakaian, karena si Ibu ingin kelak Anaknya "JADI"
Nah Pelajaran berharga ini, sebenarnya adalah hal yang basic banget dalam sebuah bisnis.
Tapi seringkali kita menyepelekannya. Karena kecanggihan teknologi, kita jadi buru2 ngiklan, berburu strategi-strategi marketing online yang ampuh
Tanpa memahami terlebih dahulu:
- Siapa Spesifik Target Market kita
- Dimana kita berpromosi
- Apa Value yang kita berikan dan Apa Persepsi yang ingin kita bangun dari Produk kita
Jika Perusahaan Multinasional menerapkan strategi ini dan omsetnya jadi naik berlipat-lipat,
kenapa kita mengabaikannya.
Semoga bermanfaat buat Sobat,
- Siapa Spesifik Target Market kita
- Dimana kita berpromosi
- Apa Value yang kita berikan dan Apa Persepsi yang ingin kita bangun dari Produk kita
Jika Perusahaan Multinasional menerapkan strategi ini dan omsetnya jadi naik berlipat-lipat,
kenapa kita mengabaikannya.
Semoga bermanfaat buat Sobat,